Sijunjung Xcoder: Ekonomi
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts

Pendekatan Produksi (Ekonomi)

Perhitungan Pendapatan Nasional dengan menggunakan metode Pendekatan Produksi dilakukan dengan cara : Menjumlahkan seluruh nilai tambah (Value added) yang dimiliki oleh seluruh barang dan jasa yang dihasilkan dari berbagai sektor dalam perekonomian.

Sektor-Sektor Perekonomian tersebut antara lain :

  1. Pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
  2. Listrik, gas, dan air bersih.
  3. Industri pengolahan.
  4. Pertambangan dan penggalian.
  5. Bangunan, pengangkutan(transportasi).
  6. Komunikasi.
  7. Perdagangan, hotel, restoran.
  8. Keuangan, persewaan(baik persewaan bangunan maupun yang lainnya).
  9. Jasa-jasa lain.


Pengertian Nilai Tambah /Value Added

Nilai Tambah adalah selisih (beda) antara nilai akhir/hasil (output) dengan nilai input (awal/nilai pertama).
Contohnya begini :Untuk memproduksi Baju, maka harus di produksi terlebih dahulu kapas kemudian diproses menjadi benang, selanjutnya diproses lagi agar menjadi kain, dan terkahir dibuatlah sebuah baju.


Melalui contoh diatas maka nilai tambah (value added) tersebut dapat disimpulkan menjadi: nilai/harga dari kapas, ditambah dengan selisih antara nilai/harga dari benang dan kapas, dan ditambah lagi dengan selisih antara nilai/harga dari baju dan benang. Maka totalnya tersebut adalah yang disebut dengan nilai tambah (value added).

Secara matematikanya nilai tambah (value added) dapat dutilis menjadi : harga kapas + (harga benang - harga kapas) + (harga baju - harga benang). maka hasilnya dari penjumlahan tersebut lah yang disebut nilai tambah (value added).

Untuk lebih jelasnya lagi anda dapat memperhatikan tabel dibawah ini :
Barang Nilai Produksi Nilai Tambah
Kapas Rp   5.000,00 Rp   5.000,00
Benang Rp   7.500,00 Rp   2.500,00
Kain Rp 12.000,00Rp   4.500,00
Baju Rp 20.000,00 Rp   8.000,00
Total/Jumlah Rp 44.500,00Rp 20.000,00

nah.., dari tabel diatas maka didapatlah nilai tambah dari sebuah baju adalah : Rp 20.000,00.
  • Dibagian nilai tambah Kapas nilainya tetap dengan nilai produksinya yaitu Rp 5.000,00, karena nilai produksinya belum mengalami perubahan menjadi barang lain.
  • Dibagian nilai tambah Benang menjadi Rp 2.500,00, ini didapat dari selisih antara nilai produksi benang dengan kapas.
  • Nilai tambah kain adalah Rp 4.500,00, didapat dari selisih antara nilai produksi Kain dengan Benang.
  • Nilai Tambah Baju adalah Rp 8.000,00, didapat dari selisih antara nilai produksi baju dengan kain.

Dengan adanya perhitungan nilai tambah (value added), maka akan terhindar dari adanya perhitungan ganda.
Dari penjelasan diatas maka metode ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = NT1 + NT2 + NT3 + ... + NTn
Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional.
NT : Nilai tambah dari tiap-tiap sektor/barang ekonomi.


Sekianlah Pembahasan mengenai Pendekatan Produksi. Semoga dapat membantu.


Terima Kasih telah membaca artikel ini, baca juga artikel lainnya dari blog ini ya....

Teori Nilai Objektif (Ekonomi)

Teori nilai objektif menyelidiki nilai suatu barang dengan barang itu sendiri sebagai objek penelitian. Produsen mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal menilai, karena yang menghasilkan barang dan mengetahui proses produksi barang tersebut hingga dapat dijual dipasaran adalah Produsen.

Dasar-dasar dalam penyelidikan teori nilai objektif adalah :

  1. Barang yang akan diselidiki.
  2. Penilaian dari pihak produsen.
  3. Apakah barang itu memiliki guna pakai dan guna tukar.

Pelopor-Pelopor Teori Nilai Objektif

  1. Adam Smith (Ajaran Teori Nilai Biaya Produksi).
  2. David Ricardo (Ajaran Teori Nilai Biaya Produksi Tenaga Kerja).
  3. Karl Marx (Ajaran Teori Nilai Tenaga Rata-Rata Masyarakat dan Teori Nilai Lebih).
  4. Carey (Ajaran Teori Nilai Biaya Reproduksi).
  5. David Humme dan John Locke (Ajaran Teori Nilai Pasar).
  6. Carl Menger, Stanley Jevons, Leon Walras (Ajaran Teori Nilai Batas).


1. Ajaran Teori Nilai Biaya Produksi (Adam Smith)

Dalam membuat sebuah benda atau barang maka digunakanlah modal dan tenaga. Penggunaan dari modal dan tenaga inilah yang menjadi nilai pada barang/benda tersebut.
Menurut teori ini Nilai suatu benda adalah sama dengan nilai yang dipergunakan berupa modal dan tenaga (biaya produksi). Teori ini dikenal dengan nama Teori Nilai Biaya Produksi (Cost Value Theory).


2. Ajaran Teori Nilai Biaya Produksi Tenaga Kerja (David Ricardo)

Jumlah tenaga kerja dapat menentukan nilai barang pada barang tersebut. Tenaga Kerja yang dimaksud adalah meliputi tenaga kerja manusia dan alat-alat(perkakas dan mesin-mesin).
Tenaga kerja juga dapat merupakan alat penunjuk nilai dalam tukar-menukar.

Teori Ricardo ini membedakan barang menjadi 2 golongan yaitu :
  • Barang yang tidak mungkin diganti atau diperbanyak, contohnya : Lukisan. karena nilai barang ini ditentukan oleh penggemar.
  • Barang yang mudah diperbanyak, dimana nilainya ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat barang tersebut.


3. Ajaran Teori Nilai Tenaga Rata-rata Masyarakat dan Teori Nilai Lebih (Karl Marx)

Pendapat dari Karl Marx ini merupakan kelanjutan hasil pemikiran Ricardo.
Tenaga kerja adalah sumber nilai dan nilai tukar suatu benda ditentukan oleh jumlah tenaga kerja rata-rata masyarakat. Yang dimaksud dengan masyarakat adalah tenaga manusia termasuk perkakas dan mesin yang digunakan dalam proses produksi termasuk pada tenaga kerja(atau lebih sering disebut tenaga kerja yang sudah mengkristal). Hubungan dengan Teori Nilai lebih adalah Teori Nilai Tenaga Kerja dipakai sebagai dasar dalam menyusun "teori pemerasan", yang mengkritik terjadinya kepincangan-kepincangan sosial ekonomi dalam masyarakat. Teori pemerasan inilah yang sangat membantu dalam menguraikan teori nilai lebih (Value Added).


4.Ajaran Teori Nilai Biaya Reproduksi (Carey)

Menurut Carey, nilai barang harus didasarkan atas biaya reproduksi, yaitu biaya untuk memproduksi kembali suatu barang. Contohnya : Untuk membuat meja belajar diperlukan biaya Rp.200.000. Setelah satu bulan kemudian harga kayu naik, maka diperlukan biaya Rp.275.000. Sehingga jumlah uang Rp.200.000 merupakan biaya reproduksi.

5.Ajaran Teori Nilai Pasar (David Humme dan John Locke)

Ajaran ini disebut juga market value theory. Menurut teori ini, nilai suatu barang bergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar. Jika penawaran lebih besar daripada permintaan maka nilai barang akan turun. Sebaliknya jika permintaan lebih besar daripada penawaran maka nilai barang akan naik.

6.Ajaran Teori Nilai Batas (Carl Menger, Stanley Jevons, Leon Walras)

Teori Carl Menger, Stanley Jevons, dan Leon Walras tidak saling berhubungan dalam membuat teori guna batas. Teori ini kemudian dikembangkan oleh Bohm Bawerk, Von Weiser, dan Joseph Schumpeter.

Itulah pembahasan yang dapat kita pelajari mengenai Teori Nilai Objektif.

Terima Kasih Telah Membaca Artikel ini, Baca Juga Artikel Lainnya dari Blog ini ya...

Pengertian dan Macam-Macam Permintaan (Ekonomi)

Di artikel kali ini kita akan membahas tentang Pengertian dan Macam-macam Permintaan.
Pengertian dan Macam-macam Permintaan

1.Pengertian Permintaan.

Pengertian "permintaan" dalam bahasa sehari-hari sedikit berbeda dengan pengertian permintaan dalam ekonomi. Dalam pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai "jumlah barang yang dibutuhkan atau diinginkan oleh konsumen".

Namun dalam pengertian ekonomi permintaan diartikan lebih jauh lagi yaitu "tidak hanya sekedar keinginan dari konsumen, tetapi dibarengi dengan dipenuhinya keinginan tersebut sampai pada taraf kebutuhan, berarti memerlukan dukungan oleh daya beli".

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang mampu dibeli oleh konsumen/pelanggan pada berbagai kemungkinan harga selama periode tertentu dalam anggapan bahwa faktor-faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus).
periode waktu tertentu tersebut dapat 1 hari, 1 bulan, 1 tahun, atau periode waktu lainnya.

2.Macam-Macam Permintaan.

Konsep permintaan dapat dibedakan atas daya beli konsumen :

  • Permintaan Potensial (Potensial Demand).
  • Permintaan Potensial adalah Permintaan yang hanya didasari oleh keinginan konsumen dan tanpa (belum) didukung oleh daya beli (pemenuhan). Keinginan tanpa daya beli hanya mengarah pada kemauan bukan pada permintaan.  
  • Permintaan Efektif (Effective Demand).
  • Permintaan Efektif adalah permintaan yang didasari oleh keinginan dan disertai oleh kekuatan untuk membeli (pemenuhan). 

Pembagian lain, permintaan dapat dibedakan dari jumlah pemintanya :

  • Permintaan Individual (Pribadi).
  • Permintaan Individual adalah permintaan yang berasal dari perseorangan atau individu. Permintaan ini dipengaruhi oleh nilai yang dikaitkan dengan perolehan dan penggunaan barang jasa yang bersangkutan serta kemampuan untuk memperolehnya. 
  • Permintaan Pasar.
  • Permintaan Pasar adalah penjumlahan gabungan dari permintaan-permintaan individual/pribadi yang ada di pasar tersebut.
Itulah penjelasan mengenai Pengertian dan Macam-macam Permintaan.


Terima Kasih telah membaca artikel ini, baca juga artikel lainnya melalui blog ini ya.....

Pengertian dan Penggolongan Pasar (Ekonomi)


1.Pengertian Pasar

Secara ekonomi, pasar seringkali diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli (permintaan dan penawaran) untuk melakukan transaksi/kegiatan jual beli. Menurut konsep tradisional, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya kekuatan penjual(supply) dan kekuatan pembeli(demand) sehingga menimbulkan transaksi, tetapi hanya dengan bertemu secara fisik (face to face).

Pengertian lain yang ada, menekankan pasar sebagai tempat interaksi antara penjual dan pembeli.Pengertian dalam konsep tradisional tersebut menekankan arti pentingnya pasar dalam arti fisik, sehingga dalam pengertian lain pasar tradisional sering disebut sebagai "pasar kongkrit".

Dalam konsep modern, pasar diartikan sebagai bertemunya kekuatan penjual dengan kekuatan pembeli sehingga menimbulkan transaksi, tetapi tidak harus bertemu secara fisik, tetapi bisa menggunakan berbagai media sosial dan komunikasi, oleh karena itu pasar modern sering disebut "pasar abstrak".

Sebenarnya dalam pengertian konsep pasar modern, bukanlah menunjuk tempat melainkan yang jauh lebih penting adalah aktivitas bertemunya/berinteraksinya permintaan dan penawaran sehingga menimbulkan transaksi.Interaksi antara penjual dan pembeli inilah yang selanjutnya akan membentuk harga yang disebut harga pasar.

Pembentukan harga dalam sebuah pasar sangat dipengaruhi oleh persaingan. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan tersebut sangat ditentukan oleh bentuk atau struktur penjual dan pembeli yang ada di pasar tersebut.

Kenyataan di lapangan, ada barang yang dijual/diproduksi oleh banyak penjual atau produsen, ada pula barang yang hanya dijual atau diproduksi oleh beberapa penjual, dan ada yang hanya diproduksi dan dijual oleh satu produsen tertentu. Begitu pula pada sisi pembeli/konsumen, ada barang yang dibeli oleh banyak pembeli, dan ada barang yang dibeli oleh beberapa pembeli, bahkan barang yang hanya dibeli oleh satu pembeli.

Dengan mengetahui tingkat persaingan yang akan dihadapi dipasar (jumlah penjual dan pembeli), akan menentukan bentuk dan struktur pasar.

2.Penggolongan Pasar

Penggolongan pasar sering kali hanya dikelompokkan pada pasar persaingan sempurna atau pasar persaingan tidak sempurna, termasuk didalamnya pasar monopoli, oligopoli, dan persaingan monopolistik.

Pada dasarnya pembicaraan pasar secara lebih luas masih dapat digolongkan dalam berbagai bentuk yang mendasarkan pada berbagai hal, penggolongan pasar adalah sebagai berikut :

a.Berdasarkan barang yang ditransaksikan, pasar dapat dibagikan menjadi 2 yaitu :


  1. Pasar Output (Pasar produk/Barang hasil produksi).
  2. Pasar Input (Pasar faktor-faktor produksi).

b.Berdasarkan bentuknya(struktur penjual), khususnya untuk pasar output dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :


  1. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition).
  2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition).
    masih dibedakan menjadi 3 bagian :
    1. Pasar Monopoli.
    2. Pasar Oligopoli (Duopoli dan Oligopoli).
    3. Pasar Persaingan Monopolistik.

c.Berdasarkan bentuknya(struktur pembeli), terbagi menjadi :


  1. Pasar Monopsoni.
  2. Pasar Oligopsoni.

d.Pembagian lain berdasarkan komoditas yang diperdagangkan, membagi pasar menjadi 5, yaitu :


  1. Pasar Komoditi/barang.
  2. Pasar Tenaga Kerja.
  3. Pasar Uang.
  4. Pasar Valas(Valuta Asing).
  5. Pasar Modal.


Trima Kasih Telah Membaca Artikel Ini, Baca Juga Artikel Lainnya Dari Blog Ini ya...

Pengertian, Akuntansi Perusahaan Dagang


1.Pengertian Perusahaan Dagang

Pada perusahaan dagang yang diberikan/dijual kepada konsumen adalah barang. Sehingga perusahaan dagang dapat diberi definisi seperti ini.
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya adalah membeli dan menjual barang tanpa melakukan perubahan terhadap barang tersebut terlebih dahulu.

Barang tersebut diperoleh oleh perusahaan dari produsen atau grosir untuk dijual kembali kepada konsumen atau kepada grosir yang lain.

Perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi dua yaitu pedagang besar (grosir), dan pedagang kecil (pedagang eceran). Barang-barang yang dijual dapat berupa kebutuhan rumah tangga, industri, hiburan(contohnya musik), pertanian dan sebagainya.

Karakteristik yang terdapat pada Barang Dagangan

a.Tetap (fixed).
maksudnya adalah barang yang diberikan/dijual kepada konsumen telah ditetapkan (distandardisasikan).

b.Berwujud (tangibility).
maksudnya adalah barang yang diberikan/dijual kepada konsumen memiliki wujud fisik yang dapat dilihat dan diraba.

c.Dapat Disimpan.
maksudnya adalah barang yang diberikan/dijual kepada konsumen dapat disimpan agar dapat dijual di lain waktu.

d.Dapat Dipisahkan.
maksudnya adalah proses produksi dan penjualan barang dapat dipisahkan karena dilakukan pada waktu yang berbeda-beda sehingga perusahaan dapat mengetahui persediaan barang dagangan yang dimiliki perusahaan.

2.Akuntansi Perusahaan Dagang

Secara umum, akuntansi perusahaan dagang tidak berbeda dengan akuntansi perusahaan jasa.
Namun, pada perusahaan dagang terdapat transaksi dan akun khusus yang berkaitan dengan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan.

Akun-akun tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Akun pembelian (purchases), yaitu akun untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagangan.

  2. Akun persediaan barang dagangan (merchandise inventory), yaitu akun untuk mencatat semua jumlah persediaan barang dagangan.

  3. Akun retur pembelian dan pengurangan harga (purchases return and allowances), yaitu akun untuk mencatat pengembalian barang dagangan yang rusak dan pengurangan atas harga pembelian barang tersebut.

  4. Akun potongan pembelian (purchases discount), yaitu akun untuk mencatat transaksi potongan pembelian.

  5. Akun beban angkut pembelian (freight in), yaitu akun untuk mencatat transaksi biaya angkut pembelian.

  6. Akun penjualan (sales), yaitu akun untuk mencatat semua transaksi penjualan.

  7. Akun potongan penjualan (sales discount), yaitu akun untuk mencatat semua potongan penjualan.

  8. Akun retur penjualan dan pengurangan harga (sales return and allowances), yaitu akun untuk mencatat transaksi penerimaan kembali barang dagang yang dijual.

  9. Akun beban angkut penjualan (freight out), yaitu akun untuk mencatat transaksi biaya angkut penjualan.  
Nah, itulah akun-akun khusus yang terdapat dalam Perusahaan Dagang.

Terima kasih telah membaca artikel ini, baca juga artikel lainnya dari blog ini ya..

Nilai Suatu Barang (Ekonomi)

Nilai suatu barang termasuk dalam pembahasan Perilaku Konsumen.

Setiap orang, setiap keluarga atau rumah tangga pasti benar-benar mengetahui penghasilan yang diterimanya dalam jangka waktu tertentu, misalnya dalam waktu satu minggu atau satu bulan.
Setiap orang juga mengetahui mengenai barang dan jasa yang ingin didapatkan/digunakan dalam jangka waktu yang tepat.

Masalah utama yang dihadapi oleh setiap orang adalah "Bagaimana menggunakan uang penghasilan yang didapatkan yang jumlahnya terbatas digunakan untuk barang dan jasa, agar mendapatkan kepuasan dan kesejahteraan yang maksimum.".

Barang dan jasa yang nyata dibutuhkan oleh setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan, maka barang atau jasa tersebut memiliki "nilai guna" atau "manfaat".

Secara ekonomi, pengertian dari nilai guna atau manfaat barang dan jasa adalah kemampuan atau daya barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia.


Seseorang membeli sepeda motor karena dia menganggap bahwa sepeda motor tersebut memiliki nilai guna atau manfaat yaitu karena dengan sepeda motor ia dapat lebih cepat mencapai tempat tujuannya.
Begitu juga dengan handphone, seseorang membeli handphone agar dia dapat berkomunikasi dan mendapat informasi secara cepat dan tepat.
Begitu juga dengan barang lainnya, semua barang atau jasa pasti memiliki nilai guna untuk memuaskan kebutuhan manusia.


Nilai suatu barang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nilai pakai (value in use) dan nilai tukar (value in exchange).

a.Nilai Pakai (value in use).

Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat memuaskan kebutuhan. Misalnya baju, makanan, minuman, buku, kendaraan, tas, perumahan, dan barang lainnya yang mempunyai pakai.
Tinggi atau rendahnya nilai pakai suatu barang ditentukan oleh intensitas kebutuhan, tempat dan waktu.

Misalnya baju yang tebal akan tinggi nilainya jika digunakan didaerah pegunungan yang bersuhu dingin ataupun saat musim salju.

Nilai Pakai terbagi menjadi 2(dua) macam, yaitu :
  1. Nilai Pakai Subjektif.
  2. Nilai Pakai Subjektif adalah nilai yang diberikan seseorang pada suatu barang, sehubungan dengan kemampuan barang tersebut dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhan.
    Misalnya Buku tulis bagi siswa, obat bagi orang sakit, nasi bagi orang lapar, dan sebagainya.

  3. Nilai Pakai Objektif.
  4. Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat memuaskan kebutuhan pada umumnya.
    Misalnya Pakaian, makanan, perumahan sangat bernilai bagi suatu keluarga, buku pelajaran sangat bernilai bagi siswa.

b.Nilai Tukar (value in exchange).

Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lainnya yang ada di pasar. Misalnya Tas, sepatu, buku pelajaran ekonomi, beras, handphone, televisi, obat-obatan, dan jenis barang lainnya yang memiliki nilai tukar.

Tinggi atau rendahnya nilai tukar suatu barang ditentukan oleh nilai pakai barang tersebut.
Contoh Beras memiliki nilai pakai yang lebih besar daripada jagung, sehingga nilai tukar beras lebih tinggi daripada nilai tukar jagung.
Semakin tinggi nilai pakai suatu barang, maka semakin tinggi pula nilai tukarnya.
Faktor lainnya yang mempengaruhi nilai tukar suatu barang adalah persediaan. Semakin sedikit persediaan suatu barang, maka semakin tinggi pula nilai tukarnya.
Misalnya Beras, gula pasir, semen, besi baja, dan lain sebagainya.

Nilai tukar terdiri atas 2(dua) macam, yaitu :
  1. Nilai Tukar Subjektif.
  2. Nilai Tukar Subjektif adalah nilai yang diberikan seseorang pada suatu barang sehubungan dengan kemampuan barang tersebut untuk dapat ditukarkan dengan barang lain.

    Contohnya Seorang pembangun bangunan memberikan penilaian pada hasil bangunan yang dibuatnya menurut ukuran penilaiannya sendiri. Begitu juga dengan seorang petani yang memberikan penilaian pada padi yang dihasilkannya menurut ukurannya sendiri.

  3. Nilai Tukar Objektif.
  4. Nilai Tukar Subjektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain. Hampir semua barang yang ada didalam masyarakat mempunyai nilai tukar objektif, karena setiap manusia tidak selalu membuat semua barang-barang yang diperlukannya. Dalam kata lain seseorang pasti membeli barang yang dibuat oleh orang lain meskipun dia sudah memiliki barang yang serupa.

    Semakin maju pembagian kerja dalam masyarakat, maka makin mudah kita memperoleh barang-barang dengan jalan pertukaran. Maka dengan sendirinya barang-barang tersebut mempunyai nilai tukar objektif.

    Misalnya menggantikan penggunaan sandal dengan sepatu, menggantikan penggunaan bus dengan taxi, penggunaan lampu dengan lilin, dan sebagainya.

Sekianlah pembahasan mengenai "Nilai Suatu Barang". Trima kasih telah membaca artikel ini, baca juga artikel lainnya dari blog ini ya....

Pengertian dan Tujuan dari Konsumsi dan Konsumen (Ekonomi)

Halo jumpa lagi dengan saya di AKTIVITAS BLOG, kali ini saya menulis artikel tentang pelajaran Ekonomi yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang, yaitu "Pengertian dan Tujuan dari Konsumsi dan Konsumen".

Dimana judul dari artikel ini termasuk dalam pembahasan Perilaku Konsumen. Kita telah mengenal apa yang dimaksud dengan "konsumen", jika dikatakan secara langsung yang dapat dikatakan sebagai konsumen adalah kita sendiri karena secara singkatnya konsumen merupakan arti dari kata pemakai/pengguna.

Berikut pembahasan yang lebih jelasnya.


Pengertian Konsumsi dan Konsumen.

Konsumsi adalah kegiatan mengurangi atau pun menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa. Memakai sendal atau sepatu merupakan kegiatan konsumsi karena mengurangi nilai guna sandal/sepatu, begitu juga dengan memakan daging ayam dapat disebut sebagai kegiatan konsumsi karena menghabiskan nilai guna daging ayam.
Contoh diatas merupakan contoh yang sederhana dari kegiatan konsumsi.

Masih banyak lagi contoh lain dari kegiatan konsumsi karena sebagai manusia kita memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Contoh yang lainnya adalah bermain bulu tangkis, mengoperasikan komputer, menggunakan kendaraan, menelpon, berobat ke dokter, bermain sepak bola, menonton televisi, dan lain sebagainya.
"Kegiatan yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan yang sifatnya dapat mengurangi atau pun menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa" Disebut sebagai Konsumsi.

Konsumen adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan konsumsi tersebut, dengan kata lain konsumen adalah pelaku dari konsumsi.
Contohnya adalah seorang kuli bangunan merupakan konsumen dari pasir, semen, dan alat bangunan lainnya, seorang petani merupakan konsumen dari pupuk dan alat pertanian lainnya, dan seorang siswa merupakan konsumen dari pendidikan dan alat-alat pendidikan.

Bahkan semua orang dapat berperan sebagai konsumen, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan(baik kebutuhan primer, sekunder, atau pun tersier) seperti makanan, minuman, pakaian, aksesoris, berekreasi, dan sebagainya.

Jadi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Konsumsi adalah kegiatan yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan yang sifatnya dapat mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa. Sedangkan Konsumen adalah orang yang melakukan konsumsi atau orang yang melakukan kegiatan untuk mengurangi nilai guna suatu barang/jasa.

Tujuan Konsumsi.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat dikatakan bahwa tujuan konsumsi yang sebenarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia guna memperoleh kepuasan. Jadi tujuan utama dari kegiatan konsumsi adalah kepuasan.
Jika kita sedang haus, maka minuman yang segar yang akan membuat kita merasa puas, begitu juga dengan makan, jika kita lapar maka makan yang membuat kepuasan kepada kita.

Terima kasih telah membaca artikel ini, baca juga artikel lainnya dari blog ini ya...

Pendekatan Pendapatan (Ekonomi)

Pendekatan Pendapatan atau income approach merupakan salah satu metode yang termasuk dalam Perhitungan Pendapatan Nasional yang memiliki definisi sebagai suatu pendekatan yang menyatakan pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan/bantuan terhadap proses produksi (yang ikut menjalankan proses produksi).

Yang dimaksud dari pernyataan diatas adalah pendapatan nasional didapat dari penjumlahan kompensasi untuk pekerja, keuntungan perusahaan, pendapatan usaha perorangan, pendapatan sewa, dan bunga neto.


Berikut pembahasannya :

Kompensasi untuk pekerja (compensation for employees).

Pekerja mendapat upah dan gaji serta penerimaan lain, seperti pemberian tunjangan pensiun, jaminan sosial, dan pendapatan lainnya.

Keuntungan Perusahaan (corporate profits).

Keuntungan perusahaan merupakan pendapatan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan karena mengelola sumber daya yang dimilikinya.
Keuntungan perusahaan tersebut ada yang digunakan untuk membayar pajak, membayar deviden, dan ada pula yang berupa laba yang ditahan untuk pengembangan perusahaan lebih lanjut.

Pendapatan Usaha Perorangan (sole proprietor's income).

Pendapatan usaha perorangan merupakan pendapatan yang diterima dari penggunaan tenaga kerja dan hasil usaha perorangan. Contohnya seperti penjahit, tukang pembangun rumah, petani yang memiliki atau mendapatkan penghasilan sendiri.
Dengan kata lain, pendapatan usaha perorangan adalah pendapatan dari usaha perorang, kongsi, dan bentuk kerja sama antar individu dalam suatu bidang produksi.

Pendapatan Sewa (rental income of person).

Pendapatan sewa merupakan balas jasa yang diberikan kepada pihak penyewa atau pemilik sumber daya yang digunakan dalam kegiatan ekonomi.
Contohnya adalah Sewa usaha real estate, hak cipta, hak paten, serta hak atas sumber daya yang digunakan tersebut.

Bunga Neto (net interest).

Bunga yang dimaksud disini adalah bunga yang dibayar oleh perusahaan dikurangi dengan bunga yang diterima oleh perusahaan, ditambah bunga neto yang diterima dari luar negeri.
Bunga yang dibayar oleh pemerintah (pemerintah pusat dan pemerintah daerah) dan bunga yang dibayar oleh konsumen tidak termasuk didalamnya, sebab bunga yang dibayar oleh pemerintah dan konsumen tidak menunjukkan peningkatan pendapatan dari produksi secara langsung.


Rumus Pendapatan Nasional berdasarkan Pendekatan Pendapatan.

Secara sistematis, pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y  =  w  +  r  +  i  +  p
Keterangan :
  • Y   = Pendapatan Nasional (National Income).
  • w   = Pendapatan dari upah, gaji, dan pendapatan lainnya sebelum dipotong pajak.
  • r   = Pendapatan bersih dari sewa (rental income).
  • i   = Pendapatan dari bunga.
  • p   = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan pendapatan usaha perorangan.

Pendapatan nasional yang diperoleh dari hasil penjumlahan pendapatan berbagai faktor produksi ini dinamakan pendapatan nasional atas dasar pendapatan faktor(national income as factor income) atau pendapatan nasional atas dasar biaya produksi(national income as factor cost).


Terima kasih telah membaca artikel ini.
Notification
Ini adalah popup notifikasi.
Done