Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan - Hallo sahabat Sijunjung Xcoder, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Jaringan,
Artikel Materi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan
link : Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan
Anda sekarang membaca artikel Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan dengan alamat link https://sijunjung-xcoder.blogspot.com/2018/11/aspek-keamanan-jaringan-dan-jenis-jenis.html
Judul : Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan
link : Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan
Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan
A. Beberapa aspek keamanan dalam sebuah jaringan adalah sebagai berikut :
1. Privacy / Confidentiality
Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Privacy lebih kearah data-data yang sifatnya privat sedangkan confidentiality biasanya berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu (misalnya sebagai bagian dari pendaftaran sebuah servis) dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.
Contoh ancaman :
Contoh ancaman :
· (Privacy) Email anggota tidak boleh dibaca oleh administrator server
· (Confidentiality) Data pelanggan sebuah ISP dijaga kerahasiaannya
Solusi :
· Kriptografi (enkripsi dan dekripsi)
2. Integrity
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boelh diubah tanpa seijin pemilik informasi.
Contoh ancaman :
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boelh diubah tanpa seijin pemilik informasi.
Contoh ancaman :
· Trojan, virus, man in the middle attack
· Pengubahan isi email
Solusi :
· Enkripsi
· Digital Signature
3. Availability
Aspek availability / ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. System informasi yang diserang / dijebol dapat menghambat / meniadakan akses ke informasi.
Contoh hambatan :
Aspek availability / ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. System informasi yang diserang / dijebol dapat menghambat / meniadakan akses ke informasi.
Contoh hambatan :
· “Denial of Service attack” (DoS attack), dimana server dikirimi permintaan (biasanya palsu) yang bertubi-tubi atau permintaan yang diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan lain atau bahkan sampai down, hang, crash.
· Mailbomb, dimana seorang pemakai dikirimi email bertubi-tubi (katakan ribuan email) dengan ukuran yang besar sehingga sang pemakai tidak dapat membuka emailnya atau kesulitan mengakses emailnya.
Solusi :
· Spam blocker
· Connection limit
4. Non-repudiation
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak dapat menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut. Aspek ini sangat penting dalam hal electronic commerce. Penggunaan digital signature dan teknologi kriptografi secara umum dapat menjaga aspek ini. Akan tetapi hal ini masih harus didukung oleh hukum sehingga status dari digital signature itu jelas legal.
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak dapat menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut. Aspek ini sangat penting dalam hal electronic commerce. Penggunaan digital signature dan teknologi kriptografi secara umum dapat menjaga aspek ini. Akan tetapi hal ini masih harus didukung oleh hukum sehingga status dari digital signature itu jelas legal.
5. Authentication
Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli / orang yang mengakses / memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud. Masalah pertama, membuktikan keaslian dokumen dapat dilakukan dengan teknologi watermarking dan digital signature. Watermarking juga dapat digunakan untuk menjaga “intellectual property”, yaitu dengan menandai dokumen / hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat. Masalah kedua biasanya berhubungan dengan access control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi. Dalam hal ini pengguna harus menunjukkan bukti bahwa memang dia adalah pengguna yang sah, misalnya dengan menggunakan password, biometric (ciri-ciri khas orang), dan sejenisnya. Penggunaan teknologi smart card saat ini kelihatannya dapat meningkatkan keamanan aspek ini.
Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli / orang yang mengakses / memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud. Masalah pertama, membuktikan keaslian dokumen dapat dilakukan dengan teknologi watermarking dan digital signature. Watermarking juga dapat digunakan untuk menjaga “intellectual property”, yaitu dengan menandai dokumen / hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat. Masalah kedua biasanya berhubungan dengan access control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi. Dalam hal ini pengguna harus menunjukkan bukti bahwa memang dia adalah pengguna yang sah, misalnya dengan menggunakan password, biometric (ciri-ciri khas orang), dan sejenisnya. Penggunaan teknologi smart card saat ini kelihatannya dapat meningkatkan keamanan aspek ini.
6. Access Control
Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. Hal ini biasanyaberhubungan dengan masalah authentication dan juga privacy. Acces control seringkali dilakukan dengan menggunakan kombinasi user id/password atau dengan menggunakan mekanisme lain.
7. Accountability
Artinya setiap kegiatan user di dalam jaringan akan direkam (logged). User tidak akan mencoba untuk melanggar kebijakan keamanan karena identitas dan segala kegiatannya dapat dikenali sehingga mereka dapat dituntut secara hukum. Accountability mencegah perilaku ilegal.
Masalah pada sistem berbasis accountability:
Artinya setiap kegiatan user di dalam jaringan akan direkam (logged). User tidak akan mencoba untuk melanggar kebijakan keamanan karena identitas dan segala kegiatannya dapat dikenali sehingga mereka dapat dituntut secara hukum. Accountability mencegah perilaku ilegal.
Masalah pada sistem berbasis accountability:
· Hanya berfungsi bila identitas tidak dapat dipalsukan.
· User kehilangan kepercayaan.
Tanpa access control, user dapat menghancurkan sistem secara keseluruhan. Dengan alasan ini, sistem berbasis accountability biasanya dipadukan dengan sistem berbasis access control.
B. Jenis-Jenis Serangan Jaringan
1. Spoofing
Teknik serangan yang dilakukan attacker dengan cara memalsukan data sehingga attacker dapat terlihat seperti host yang dapat dipercaya. Terdapat 3 jenis spoofing
· IP spoofing adalah teknik yang digunakan dengan cara memalsukan source IP address sehingga ip address aslinya tidak dapat dilacak ketika pengiriman paket
· DNS Spoofing adalah teknik yang digunakan untuk mengambil alih DNS server sehingga DNS dan IP address sebuah situs akan dialihkan ke server sang pelaku
· Identity Spoofing adalah teknik penyusupan menggunakan identitas secara resmi untuk mengakses segala sesuatu dalam jaringan secara ilegal
2. DoS (Denial of Service)
Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
· DOS (Denial of Service)
Merupakan jenis serangan terhadap server pada suatu jaringan dengan metode menghabiskan resource yang dimiliki server sampai server tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya untuk memberikan akses layananya. Ada beberapa cara yang biasanya dilakukan attacker yaitu
§ Dengan cara membanjiri trafik dengan banyak data sehingga data dari host yang terdaftar tidak dapat masuk kedalam sistem
§ Dengan cara membanjiri trafik dengan banyaknya request terhadap server sehingga request dari host yang terdaftar tidak dapat dilayani oleh server
§ Mengganggu komunikasi antara server dengan host yang terdaftar dengan berbagai cara seperti salah satunya bisa dengan mengubah informasi konfigurasi sistem
· DDOS (Distributed Denial of Service)
merupakan jenis serangan DOS yang menggunakan banyak host sekaligus untuk menyerang satu server sehingga dapat mengakibatkan server tidak dapat berfungsi bagi klien.
3. Packet Sniffing
Paket Sniffing merupakan teknik pencurian data dengan cara memonitoring dan menganalisis setiap paket data yang ditransmisikan dari klien ke server. biasanya attacker melakukan serangan ini menggunakan tools wireshark dan netcut untuk mencuri password dan pengambilan data-data penting lainya. Berikut merupakan tahap-tahap cara kerja paket sniffing
· Collecting -> merubah interface yang digunakan menjadi promicius code dan kemudian mengelompokan paket data yang lewat melalui jaringan dalam bentuk raw binary
· Conversion -> mengkonveriskan data binary kedalam data yang mudah dibaca/dipahami
· Analysis -> setelah itu data diklasifikasikan kedalam blok protokol sesuai dengan sumber data tersebut
· Pencurian Data-> Setelah data dikasifikasikan, maka attacker dapat mencuri datanya
4. DNS Poisoning
Merupakan Jenis serangan dengan cara memberikan informasi IP address yang palsu untuk mengalihkan trafik pada paket data dari tujuan yang sebenarnya. biasanya cara ini dipakai attacker untuk menyerang situs-situs ecommerce dan banking. attacker juga dapat membuat server palsu yang memiliki tampilan yang sama dengan situ yg sebenarnya. oleh karena itu diperlukan adanya digital certificate untuk mengamankanya agar server palsu tersebut dapat dibedakan dengan server aslinya yang memiliki digital certificate
5. Trojan Horse
Merupakan salah satu jenis Malicious software/malware yang dapat merusak sebuah sistem. Trojan ini dapat digunakan untuk memperoleh informasi dari target seperti password, system log dll, dan dapat memperoleh hak akses dari target. Trojan merupakan software yang berbeda dengan virus atau worm karena trojan ini bersifat stealth dalam beroperasi dan seolah-olah seperti program biasa yang tidak mencurigakan dan trojan juga bisa dikendalikan dari komputer lain (attacker). ada beberapa jenis trojan dan 3 diantaranya yaitu:
· Pencuri Password -> jenis trojan ini dapat mencuri password yang disimpan didalam sistem dengan cara membuat tampilan seolah-olah tampilan login dengan menunggu host memasukan passwordnya pada saat login kemudian password tersebut akan dikirimkan ke attacker
· Keylogger -> Jenis Trojan akan merekam semua yang diketikan oleh host dan mengirimkanya ke attacker.
· RAT (Remote Administration Tools)-> Jenis trojan ini mampu mengambil alih kontrol secara penuh terhadap sistem dan dapat melakukan apapun yang attacker mau dari jarak jauh seperti memformat hardisk, mengedit dan menghapus data dll
6. SQL Injection
Sebuah Teknik serangan yang memanfaatkan celah keamanan dimana website mengijinkan user untuk menginput data tetapi tanpa adanya filter terhadap malicious character sehingga attacker bisa mendapatkan akses kedalam basis data sebuah aplikasi. inputan tersebut biasanya dimasukan kedalam bagian-bagian tertentu pada website yang berhubungan dengan database dari situs tersebut. attacker biasanya memasukan data link yang mengarahkan korban menuju website yang digunakan attacker untuk mengambil informasi/data pribadi dari korban.
7. PHP Injection
Script php merupakan salah satu script yang sampai saat ini banyak digunakan oleh seorang webmaster, mengapa dikatakan demikian karena dalam script php ini kita bisa melakukan banyak hal. Mulai dari membuat file, membuat counter, membuat date, membuat bukutamu, membuat forum (salah satunya PhpBB), mengakses database secara langsung maupun juga membuat gambar dan animasi. Jadi PHP Injection adalah mencari bugs pada script php yang ada yang dilakukan oleh sebagian hacker.
8. Ping of Death
Ping of death disingkat POD adalah jenis serangan pada komputer yang melibatkan pengiriman ping yang berbahaya ke komputer target. Sebuah ping biasanya berukuran 56 byte dan dalam sejarahnya, banyak sistem komputer tidak bisa menangani paket ping lebih besar daripada ukuran maksimum paket IP, yaitu 65.535 byte. Mengirim ping dalam ukuran ini (65.535 byte) bisa mengakibatkan kerusakan (crash) pada komputer target.
9. Deface
Deface adalah teknik mengganti atau menyisipkan file pada server, teknik ini dapat dilakukan karena terdapat lubang pada sistem security yang ada di dalam sebuah aplikasi. Hal ini bertujuan untuk melakukan perubahan tampilan pada website korban dengan tampilan yang dimiliki oleh si defacer. Deface merupakan sebuah serangan yang dilakukan untuk mengganti visual dari sebuah website. Para hacker biasanya meninggalkan pesan dan nickname mereka agar hasil kerjanya diketahui oleh khalayak hacker.
Demikianlah Artikel Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan
Sekianlah artikel Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Aspek Keamanan Jaringan Dan Jenis-Jenis Serangan Pada Jaringan dengan alamat link https://sijunjung-xcoder.blogspot.com/2018/11/aspek-keamanan-jaringan-dan-jenis-jenis.html